Kapal Laut Dari Dermaga Kalianget Menuju Kepulauan Masalembu
Masalembu…… Masalembu……
Mendengar namanya saja mungkin akan asing bagi kita, apalagi tahu seperti apa keadaan pulau tersebut. Tapi jika mendengar kapal Tampomas 2 yang tenggelam seperti di tulis dalam lagu Iwan Fals tentu akan tidak asing terdengar di telinga kita. Pulau Masalembu atau yang juga dikenal dengan nama Pulau Masalembo merupakan pulau kecil yang terletak d utara pulau Madura. Kecamatan Masalembu ini masuk wilayah Kabupaten Sumenep.
Pada mulanya, pulau ini tidak berpenghuni. Sekitar abad XVII, orang-orang Bugis sering melakukan perjalanan ke Surabaya untuk berdagang. Barang dagangan mereka yang paling banyak adalah kelapa. Pada suatu ketika, sebuah kapal mereka tidak mendapat cukup angin dan akhirnya terdampar di perairan sebelah timur Pulau Masalembu. Karena pulau ini adalah pulau yang terdekat, mereka memutuskan untuk mendarat. Pulau ini tidak di huni oleh seorang manusiapun, hanya terdapat sekumpulan sapi atau lembu yang merata hampir di semua pulau. Maka orang Bugis menamakan pulau ini dengan Nusa Lembu. Karena tanahnya yang cocok untuk kelapa, maka orang-orang bugis memutuskan untuk menanam kelapa bawaan mereka di pulau ini dan mengganti barang bawaan mereka dengan sapi untuk di bawa ke Surabaya. Setelah mendapat cukup angin, mereka melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk berdagang. Di Surabaya mereka menyebarkan informasi mengenai keberadaan pulau ini.
Beberapa tahun kemudian mereka datang lagi ke Nusa Lembu dan memutuskan untuk menempati pulau ini. Kelapa yang mereka tanam sebelumnya telah menghasilkan. Lambat laun seiring berjalanan waktu, orang bugis banyak yang menikah dengan orang Jawa Timur dan sebagian besar dengan orang Madura, di kemudian hari mereka menyebut Nusa Lembu menjadi Masalembu, masa yang berarti banyak dan lembu yang berarti sapi. Kecamatan Masalembu mempunyai luas total wilayah 40,85 Km 2 (1,95 % dari luas Kabupaten Sumenep). berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget (Sumenep Daratan). Kondisi ini menyebabkan Pulau Masalembu langsung berbatasan dengan perairan bebas (laut lepas ). Jumlah Desa di Kecamatan Masalembu sebanyak 4 desa antara lain Masalima, Suka jeruk yang ada di pulau Masalembu, Masakambing jaraknya 10 mil dari Maselembu, dan Karamian berjarak 29 mil. Kecamatan Masalembu dibatasi oleh laut Jawa pada semua sisinya. Secara administratif Kecamatan Masalembu terdiri 4 buah pulau dengan komposisi 3 pulau berpenghuni antara lain Masalembu, Masakambing dan Karamian. Sedangkan 1 pulau lainnya tidak berpenghuni yaitu pulau Kambing. Luas pulau yang tidak berpenghuni 0,034 Km 2 (0,09% dari luas kecamatan Masalembu).
Keberadaan PNPM di Kecamatan Masalembu di mulai sejak tahun 2009 hingga sekarang. Sangat di rasakan oleh masyarakat. “ PNPM paneka paleng sae, ekalako tor abukte da’ masyarakat (PNPM ini program paling bagus, dikerjakan dan terbukti sangat bermanfaat bagi masyarakat) “ Tutur Pak Sali seorang tokoh masyarakat di Kec. Masalembu. Pada tahun 2010 ada usulan perempaun yang cukup menarik yakni usulan pembangunan sarana air bersih di Desa Masalima. Pada saat usulan itu di tetapkan melalui MD Perencanaan banyak cibiran dari masyarakat bahwanya usulan tersebut tidak mungkin terealisasi dan tidak bias dikerjakan. Namun atas dukungan semangat masyarakat dan peran pendampingan dari Fasilitator Kecamatan akhirnya bangunan tersebut bisa selesai dan bisa diserahterimakan melalui MDST dengan terbentuknya TP3.
Berbekal tekat atas dasar kebutuhan akan air bersih pada saat perencanaan tersebut, pengurus TP3 PAB langsung beroperasi. Berbagai tantangan dan rintangan pada saat persiapan pengelolaan air ke rumah rumah penduduk. Berbekal pinjaman ke pada pihak desa TP3 memulai pengoperasikan penyaluran air bersih tersebut. Abd Salim, S.Pd,I selaku Ketua TP3 mengatakan “ kami awalnya minus 800 ribu untuk pembelian BBM, karena kekompakan semua Pengurus TP3 PAB semua hutang sudah terbayar dan sekarang bisa surplus 2 Juta rupiah dan masyarakat sangat senang dengann adanya air bersih”.
Selain dari adanya surplus Para Pengurus TP3 PAB desa Sukajeruk juga mendapatkan insentif bulanan yang awalnya hanya mendapatkan 10 ribu/bulan/orang sekarang sudah mampu memberikan 100 Ribu/bulan/orang setelah di potong biaya dan dana untuk pemeliharaan. Adapun teknis penjualan yang di terapkan oleh pengurus TP3 melalui 2 cara yaitu ;
1. Sambungan langsung ke masing-masing rumah penduduk yang mau berswadaya penyambungan pipa distribusi dan membeli alat meter air.
2. Melalui penjualan langsung dengan fasilitas anak tendon di 5 titik lokasi pusat rumah penduduk RTM, dengan harga jual sebesar Rp.10 /Ltr atau sebanyak Rp.4000,- / Drum dengan volume 220 Ltr air,
Manfaat lain yang di rasakan oleh masyarakat adalah semakin banyaknya RTM dalam memelihara sapi karena kebutuhan air minum ternak terpenuhi, artinya dengan di bangunya sarana PAB di Desa Masalima menambah produktifitas penghasilan ekonomi penduduk RTM dan pendapatan income perkapita meningkat. Itulah gambaran Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Masalembu dimana perjalanan dari Pelabuhan Kalinget Sumenep menuju Pulau Masalembu mebutuhkan waktu 13 – 18 jam tergantung cuaca ombak. Masalembu….. Masalembu….. Siapa siap menjadi Fasilitator Kecamatan kami sangat menunggu untuk kedatangannya.
0 komentar:
Posting Komentar