PNPM-MPd Kab. Sumenep |
Jika ingin hidup abadi, menulislah. Tulisan dalam arti luas, selalu saja meninggalkan jejak yang abadi. Dalam sejarahnya, tulisan selalu menjadi gambaran dan acuan atas kondisi suatu zaman. Pun begitu bagi pelaku pemberdayaan. Tulisan tentang perencanaan, proses dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat akan menggambarkan dengan utuh suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat. Disamping itu, ide-ide pemberdayaan diharapkan dapat menjadi inspirasi suatu gerakan yang massif dan terstruktur demi terbangunnya civi society yang kuat.
Dalam rangka itu, pada tanggal 17 Juli 2013 bertepatan dengan hari Rabu. Bertempat di posko PNPM MP Kabupaten Sumenep, diadakan in service training (IST) yang difasilitasi oleh Information, Education, Communication (IEC) Specialist dari RMC IV Jatim Bapak Haryo bagi seluruh fasilitator kecamatan di kabupaten Sumenep. Dalam IST itu, bapak Haryo memberikan tips, advice dan kiat-kiat dalam membuat best practices dimasing-masing kecamatan. Selain itu, pak Haryo juga memberikan materi tentang dasar-dasar penulisan berita agar menarik dan reliable.
Program PNPM MP dalam salah satu prinsipnya, yakni transparansi dan akuntabilitas mengandaikan keterbukaan informasi yang seluas-luasnya. Hingga semua masyarakat dapat mengakses informasi dan selanjutnya melakukan pemantauan bersama-sama guna keberhasilan program. Untuk itu dalam key performance indicator (KPI) fasilitator hal itu diejahwantahkan dalam media-media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Pada hari sebelumnya, bapak Haryo telah mengadakan kunjungan ke 3 kecamatan yakni Pragaan, Pasongsongan dan Ganding. Di ketiga kecamatan tersebut, walau tentu ada kekurangan, namun papan informasi yang terpantau terpasang dengan baik dan cukup informative. Hal ini tentu merupakan kinerja tim dan fasilitator kecamatan yang patut diapresiasi.
Pada akhir IST, Deyisnil Fariadi sebagai fasilitator dari kecamatan Pragaan mempresentasikan best practices yang ada dikecamatannya. Dalam presentasinya, deyis begitu dia disapa mengutarakan bahwa kemajuan dan keberhasilan yang nampak dari program PNPM MP terutama dalam hal Simpan Pinjam Perempuan (SPP). SPP terbukti mampu memacu peningkatan pendapatan yang cukup signifikan bagi masyarakat miskin. Dalam presentasinya, deyis juga mengungkapkan paradigm yang salah tentang SPP yang acapkali dianggap sebagai dana hibah. Padahal SPP adalah dana bergulir, yang wajib dikembalikan. Semoga IST itu dapat memacu fasilitator untuk menulis cerita-cerita hebat dan jalan hidup pemberdayaan. (MAM)
0 komentar:
Posting Komentar